100 Pelajar SMAN 72 Antusias Ikut Sosialisasi Proses Pilkada DKI

By Admin

 

nusakini.com, Sebanyak 100 pelajar SMAN 72 Jakarta Utara, sangat antusias mengikuti sosialisasi proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI yang dihelat Beritajakarta (website resmi Pemprov DKI) bersama KPU dan Bawaslu Jakarta Utara, Senin (18/11).

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk 'Ngobrol Bareng' ini dimoderatori Anton Haryadi dari Beritajakarta dan menghadirkan Komisioner KPU Jakarta Utara Cipto Handoyo dan Bawaslu Jakarta Utara, Ronald Reagan.  

Menurut Anton, para pelajar tertarik mengikuti kegiatan ini karena diisi dengan banyak aktivitas menarik. Di antaranya games tanya - jawab seputar Pemprov DKI dan Pilkada. Mereka yang menjawab dengan benar setiap pertanyaan, mendapat merchandise menarik.

"Mereka sangat antusias menjawab setiap pertanyaan saat game," jelas Anton.  

Selain menjawab pertanyaan game, para pelajar juga sangat bersemangat berinteraksi soal proses Pilkada DKI. Salah satunya, Samantha Aurora Jasmine, siswi kelas XI SMAN 72.

Dia mengaku, materi yang disampaikan dalam bentuk ngborol bareng ini sangat informatif, terutama bagi dirinya sebagi pemilih pemula.

"Saya sangat berharap sosialisasi seperti ini sering digelar di sekolah-sekolah. Karena materinya sangat pas dan membantu pemilih pemula ," katanya.

Sementara, Kepala SMAN 72 Tety Helena, mengajak para pelajar untuk bersikap bijak dalam menggunakan media sosial terkait Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Jangan memposting hal negatif yang membawa kerugian bagi diri maupun orang lain. Ingat, jejak digitalmu akan terbaca sampai kapan pun," pesannya.

Komisioner KPU Jakarta Utara, Cipto Handoyo, mengaku optimis sosialisasi ke sekolah-sekolah ini dapat meningkatkan minat pemilih pemula untuk memberikan hak suaranya pada Pilkada DKI, 27 November nanti.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak pemilih pemula untuk cerdas dalam memilih calon pemimpin Jakarta. Tentunya figur yang bisa mengayomi warganya, membangun Jakarta dan pemimpin yang jujur.

"Hindari aksi golput, karena suara pemilih menentukan pemimpin Jakarta untuk lima tahun ke depan," tegasnya. (*)